LAPORAN
PILLAR JIB CRANE DENGAN SWL 500 KG
DAN BERAT KONSTRUKSI 180 KG
Disusun Oleh :
Lesty Nuri Fermila (6612040027)
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI
SURABAYA
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri yang ada
hubungannya dengan baja dewasa ini sangat berkembang pesat, termasuk di
Indonesia.Seiring dengan pesatnya sektor ini, maka perlu diiringi dengan
tersedianya alat-alat yang mampu membantu mengangkat bahan-bahan industri di
Indonesia. Di Indonesia, sektor industri ini masih sangat tertinggal jauh
dengan negara-negara lain, jangankan untuk bersaing dilevel Asia Tenggara saja
kita masih tertinggal jauh dari negara tetangga. Hal inilah yang membuat
penulis terpacu untuk merancang sebuah pesawat angkat guna membantu sektor
industri untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Karena negara Indonesia merupakan kawasan yang lebih
luas perairan daripada daratan, maka banyak juga industry yang bergerak dalam
bidang perkapalan untuk mebuat kapal dengan fungsi untuk memudahkan
transportasi industri dikawasan perairan. Dalam pembuatan kapal, harus
mempertimbangkan perlengkapan yang digunakan dalam kapal tersebut ketika
beroperasi. Tidak hanya mesin dan perlengkapan pendukung lainnya yang penting
digunakan dalam perlengkapan kapal namun, alat bongkar muat yang digunakan
untuk pemindahan barang pun harus diperhitungkan pembuatannya supaya kapal
dapat beroperasi dengan optimal. Alat bongkar muat yang digunakan oleh kapal
kebanyakan seperti jib crane. Oleh karena itu penyusun, berminat menyusun tugas
dengan perancangan pillar jib crane dengan SWL 500 kg dan berat konstruksi 180
kg pada kapal crew boat.
Crane adalah alat pengangkat yang pada
umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat
digunakan untuk mengangkat dan menurunkan material secara vertikal dan
memindahkannya secara horizontal. Crane
dilengkapi dengan beragai peralatan untuk memudahkan pekerjaan atau pergerakan
dari crane tersebut. Crane biasanya
digunakan pada industri transportasi untuk memuat atau membongkar muatan
barang, peti kemas dan lain sebagainya. Pada industri konstruksi bangunan
digunakan untuk memindahkan material bangunan atau memasang peralatan berat di
atas ketinggian tertentu.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah yang dibahas dalam laporan ini adalah :
1. Bagaimana
merencanakan dan merancang sebuah pillar jib crane yang memiliki
SWL
500 kg dengan berat konstruksi kurang lebih 180 kg.
2. Menghitung konstruksi dari pillar jib crane
SWL 500 kg.
3. Bagaimana hasil analisa elemen hingga dari perhitungan
struktur pillar jib crane
SWL
500 kg.
1.3
Batasan
Masalah
1
Merencanakan
pesawat angkat jenis pillar jib crane.
- Bahan yang digunakan adalah material Aluminium 6061 T6 yang memiliki
σu=310 N/mm2, Sf =3.7 dan σy= 276N/mm2.
- Menganalisa dengan software autodesk inventor.
1.4
Tujuan
Dari
latarbelakang yang sudah dipaparkan diatas, adapun tujuan dalam pembuatan crane
:
1. Mampu
merencanakan crane dengan SWL 500 kg dan berat konstruksi 180 kg.
2. Dapat
mengkalkulasi perencanaan dalam pembuatan crane.
3. Dapat
menganalisan jenis crane yang dibuat dengan software autodesk inventor.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Definisi Pesawat angkat
Pesawat
angkat adalah kelompok mesin yang bekerja secara periodik yang didesain alat
pengangkat dan pemindah muatan yang dapat digantungkan secara bebas atau diikat
pada crane.
macam-macam pesawat
angkat dan angkut :
a. Crane
b. Elevator
c. Conveyor
d. Ovheader
e. Crawler
Crane
Pesawat
pengangkat dan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Eksternal Transport
: pengangkutan barang atau material dari luar unit kegiatan
kedalam kegiatan atau
sebaliknya.
2. Internal Transport
: pengangkutan barang atau material didalam unit kegiatan
atau pabrik.
Dalam
dunia industri, crane memiliki fungsi yang penting yaitu sebagai sarana
angkat-angkut semua aktifitas, termasuk keperluan logistik, material keperluan
operasi, suku cadang, instalasi fasilitas baru, perbaikan, transportasi
karyawan dan lain-lain.
2.2
Definisi
Crane
Crane
adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali
baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan material
secara vertikal dan memindahkannya secara horizontal. Crane dilengkapi dengan
beragai peralatan untuk memudahkan pekerjaan atau pergerakan dari crane
tersebut. Crane biasanya digunakan pada industri transportasi untuk memuat atau
membongkar muatan barang, peti kemas dan lain sebagainya. Pada industri
konstruksi bangunan digunakan untuk memindahkan material bangunan atau memasang
peralatan berat di atas ketinggian tertentu. Crane tersebut memiliki beberapa
kelemahan didalam pengoperasiannya,salah satunya yaitu ketika sistem
pengangkatan beban terlebih dahulu ditentukan titik kesetimbangannya, sehingga
pekerjaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Crane
memiliki beberapa bagian utama yaitu jib atau boom, hoist, trolley. dan
selling :
a. Jib
atau boom merupakan lengan crane yang
terdiri dari elemen-elemen besi yang tersusun dalam sistem rangka batang.
Panjang jib menentukan maksimum panjang jangkauan horizontal crane dan
kapasitas beban maksimum tergantung pada jenis crane yang digunakan.
b. Counter jib
berfungsi sebagai jib penyeimbang terhadap boom yang terpasang. Counter jib
dilengkapi dengan counterweight yang
berfungsi sebagai beban yang melawan beban yang diangkat oleh crane.
c. Hoist
merupakan bagian crane yang berfungsi sebagai alat angkat vertikal
d. Trolley
merupakan bagian crane yang berfungsi sebagai alat angkat horisontal.
e. Selling
merupakan bagian crane berupa kabel baja dan merupakan bagian dari hoist.
f. Mast section, adalah bagian dari tower
crane yang menentukan tinggi dari tower crane, dimana
pemasangan tiap-tiap mast section dibantu dengan alat hidrolik
untuk menyusun mast section tersebut ke arah vertikal.
g. Sabuk pengaman (collar frame atau anchorages frame).
Setelah ketinggian tower crane melampaui batas free
standing yang diijinkan oleh pabrik pembuat, tower crane harus
dipasang sabuk pengaman (tie beam) yang diikatkan pada bangunan (kolom).
Dalam pemasangannya, harus diperhatikan kekuatan bracing agar
konstruksi stabil menerima beban tarik dan tekan.
Beberapa tipe crane
yang umum dipakai adalah:
1.
Crawler
Crane
2.2.1 Crawler crane
Crawler
crane adalah suatu mesin pengangkat yang bersifat dinamis, dalam arti mesin ini
tidak hanya bekerja pada satu tempat, tetapi dapat pula melakukan perpindahan
tempat saat pengangkatan beban. Akhir-akhir ini penggunaan crawler crane
semakin banyak digunakan, karena mesin jenis ini dapat melayani 4 macam gerakan
untuk melakukan gerak pengangkatan beban, dan juga kelebihan lainnya dari mesin
ini dapat beroperasi pada medan kerja yang tidak rata.
Tipe
ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 3600. dengan roda
crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan
pekerjaannya. Pada saat crane akan digunakan diproyek lain maka crane diangkut
dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar
boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan.
Crawler crane adalah suatu mesin
pengangkat yang bersifat dinamis, dalam arti mesin ini tidak hanya bekerja pada
satu tempat, tetapi dapat pula melakukan perpindahan tempat saat pengangkatan
beban.Akhir-akhir ini penggunaan crawler crane semakin banyak digunakan, karena
mesin jenis ini dapat melayani 4 macam gerakan untuk melakukan gerak
pengangkatan beban, dan juga kelebihan lainnya dari mesin ini dapat beroperasi
pada medan kerja yang tidak rata.
Dalam
pengoperasiannya mesin ini dapat melakukan kerja pengangkatan beban secara
vertical dan dikombinasi dengan gerakan yang lain, misalnya : gerak putaran
(slewing), gerak maju dan mundur (travelling), maupun gerak luffling. Sumber
tenaganya diperoleh dari mesin diesel yang terpasang dari mesin tersebut. Kemudian
disalurkan ke peralatan-peralatan lain yna juga terpasang pada konstruksi
rangka mesin tersebut melalui transmisi rantai dan transmisi roda gigi yang
hasil nya dapat menghasilkan energy.Secara keseluruhan mekanisme pengaturan
gerakan pada mesin ini mempunyai konstruksi yang tidak sederhana, karena semua
peralatan hampir terletak pada suatu konstruksi yang tidak terlalu luas
tempatnya.
Bagian-bagian
utama clawler crane ini dibagi menjadi 2, yaitu: bagian-bagian utama mesin yang
berada diatas rangka (chassis) dan bagian-bagian yang berada dibawah kerangka.
Struktur bagian atas terdiri atas : Deck, berat penyeimbang (balancer), kabin,
boom (lengan), mesin penggerak utama, mekanisme untuk gerakan hoisting
(pengangkatan), mekanisme untuk gerak Derek (luffing),dan mekanisme untuk gerak
travelling. Struktur bagian bawah terdiri dari : rangka (chassis), meja putar
(turn-table), sepatu-sepatu baja (track-shoe), sprocket dan rantai, mekanisme
untuk gerak travvelling.
2.
Truck
Crane
2.2.2
Truck
Crane
Crane jenis ini dapat
berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan dari alat
pengangkutan. Akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk
mempermudah perpindahan. Seperti halnya crawler crane, truck crane ini dapat
berputar 360 derajat. untuk menjaga keseimbangan alat, truck crane memiliki
kaki. Di dalam pengoperasiannya kaki tersebut harus dipasangkan dan roda
diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom yang panjang
akan terjaga.
3. Tower
dan Jib Crane
2.2.3 Tower Crane dan Jib crane
Tower crane merupakan alat yang
digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan horizontal kesuatu
tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane ini dibagi
berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu crane yang dapat berdiri bebas
(free standing crane), crane diatas rel (rail mounted crane), crane yang
ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane) dan crane panjat (climbing
crane).
Cara kerja tower crane :
a.
Mekanisme Pengangkat (hoisting
mechanisme).
Digunakan untuk
mengangkat atau menurunkan beban yang dikehendaki. Cara kerja mekanisme
pengangkat pada tower crane adalah: motor penggerak menggerakkan atau memutar
drum penggulung kabel baja yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja.
Kemudian dari drum penggulung tersebut diteruskan kesistem puli. Setelah itu
kabel baja tersebut pada ujungnya dipasang kait, yang fungsinya untuk menaruh
muatan yang akan dipindahkan. Apabila mau melakukan pengangkatan atau penurunan
muatan maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar drum
penggulung kabel baja tersebut.
b.
Mekanisme Penjalan (traveling mechanisme).
Digunakan untuk
memindahkan muatan (beban) sepanjang lengan crane (pengangkat) secara
horizontal. Cara kerja mekanisme gerak berjalan (trolley) pada tower crane
adalah motor penggerak yang dihubungkan lengan drum penggulung kabel baja pada
mekanisme berjalan yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja yang
dihubungkan dengan sistem puli yang pada ujung kabel baja tersebut disambungkan
dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan pengangkat tersebut.
c.
Mekanisme Pemutar (slewing mechanisme).
Digunakan untuk
memindahkan beban sejauh radius lengan pengangkatannya. Cara kerja mekanisme
pemutar adalah: motor penggerak pada mekanisme pemutar yang dihubungkan dengan
sistem roda gigi yang tujuanya untuk menurunkan putaran yang dihasilkan dari
motor penggerak. Dari putaran yang masih tinggi dari motor pengerak menjadi
putaran yang diinginkan (direncanakan). Roda gigi tersebut dihubungkan dengan
meja putar yang ada pada bagian sambungan antara menara atau tiang utama dengan
lengan. Apabila kita ingin mengoperasikan mekanisme putar, maka kita tinggal
menghidupkan motor penggerak yang akan memutar roda gigi tersebut.
4.
Raiload
Crane
2.2.4
Railroad crane
Railroad
crane adalah tipe crane yang dijalankan di atas kereta api. Kegunaan utama
railroad crane adalah mengangkat peralatan sepanjang rel kereta api, perawatan
pekerjaan perkereta apian dan membersihkan lintasan kecelakaan kereta api.
Meskipun di desain untuk keperluan yang berbeda, tetapi railroad crane
mempunyai sistem kerja dan peralatan yang sama seperti badan crane yang dapat
berputar, perbedaannya adalah railroad crane ditempatkan diatas chasis kereta
api dengan roda pejal.
5.
Container
crane
2.2.5
Container Crane
Container
Crane atau Portainer adalah crane yang digunakan untuk membongkar
atau memuat peti kemas dari dan ke dermaga ke kapal peti kemas atau memindahkan
peti kemas dari satu tempat ketempat lain di dalam terminal peti kemas.
Peti
kemas yang diangkat, dipindah adalah peti kemas ISO yang berukuran panjang 20,
40 dan 45 kaki yang dari truk chasis bergerak dibawah crane, kemudian diangkat
keatas dan kemudian ke kapal dan sebaliknya. Crane bergerak diatas rel,
sehingga posisi crane hanya bisa bergerak menelusuri dermaga.
2.3
Mekanisme kerja Jib crane
a. Mekanisme Pengangkat
(hoisting mechanisme).
Digunakan
untuk mengangkat atau menurunkan beban yang dikehendaki. Cara kerja mekanisme
pengangkat pada tower crane adalah: motor penggerak menggerakkan atau memutar
drum penggulung kabel baja yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja.
Kemudian dari drum penggulung tersebut diteruskan kesistem puli. Setelah itu
kabel baja tersebut pada ujungnya dipasang kait, yang fungsinya untuk menaruh
muatan yang akan dipindahkan. Apabila mau melakukan pengangkatan atau penurunan
muatan maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar drum
penggulung kabel baja tersebut.
b.
Mekanisme Penjalan (traveling
mechanisme).
Digunakan untuk
memindahkan muatan (beban) sepanjang lengan crane (pengangkat) secara
horizontal. Cara kerja mekanisme gerak berjalan (trolley) pada tower crane
adalah motor penggerak yang dihubungkan lengan drum penggulung kabel baja pada
mekanisme berjalan yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja yang
dihubungkan dengan sistem puli yang pada ujung kabel baja tersebut disambungkan
dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan pengangkat tersebut.
c. Mekanisme Pemutar (slewing mechanisme).
Adapun prinsip kerja yang dapt dilakukan oleh pillar jib crane yaitu untuk gerakan slewing, pertama motor menggerakkan gear
dengan lintasan gear besar yang
bertumpu pada pillar, agar dapat bergerak ke kiri maupun kekanan. Dalam gerakan
ini,supaya pillar jib crane tetap
aman, maka didalam pillar terdapat poros yang berfungsi sebagai penumpu beam pada pilar, untuk mengunci antara
pillar dan beam maka di tambah dengan poros yang lebih besar didalam pillar,
kemudian dikunci dengan pasak. Apabila
kita ingin mengoperasikan mekanisme putar, maka kita tinggal menghidupkan motor
penggerak yang akan memutar roda gigi tersebut.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Spesifikasi Jib Crane
Type : Pillar Jib
Crane
SWL : 500 kg
Tinggi pengangkatan : 1 m
Tinggi keseluruhan : 3 m
Panjang span : 2 m
3.2
Spesifikasi material
Profil
Girder
Material : Aluminium 6061 T6
Ultimate Strength (σu) : 310 Mpa :
310 N/mm²
Yield Strength (σy) : 276 Mpa : 276 N/mm²
Modulus of Elasticity : 68.9 Gpa :
68900 N/mm²
Profil
Pillar
Material : Aluminium 6061 T6
Ultimate Strength (σu) : 310 Mpa :
310 N/mm²
Yield Strength (σy) : 276 Mpa : 276 N/mm²
Modulus of Elasticity : 68.9 Gpa :
68900 N/mm²
3.3
Perhitungan Jib crane
a. Perhitungan Profil
Girder
Lampiran 1
b. Perhitungan Profil Pillar
Lampiran 2
c. Defleksi pada Girder
Lampiran 3
d. Defleksi
pada profil
Lampiran
4
e. Perhitungan
pully
Lampiran
5
f. Perhitungan
daya motor
Lampiran
6
g. Perhitungan
poros
Lampiran
7
3.4 Analisa jib crane
3.4.6 Assembly Pillar
Jib Crane
Setelah assembly selesai, tekan toolbar
environment pada inventor, kemudian pilih create simulation,selanjutnya pilih
material yang digunakan dengan klik assign pilih aluminium 6061, fix atau jepit pada bagian bawah penumpu
crane untuk beban/load isi dengan SWL dikalikan dengan safety factor atau 1850
N letakkan diujung span jib crane karena letak pembebanan pada jib crane
terpusat pada ujungnya. Sebelum melakukan simulasi, klik mesh pada toolbar,
hingga tampilan berubah menjadi seperti berikut.
3.4.6 Mesh view
Sesudah
muncul tampilan objek seperti gambar ditas klik simulation pada toolbar untuk
mengetahui tegangan yang terjadi pada jib crane yang direncanakan, tunggu hasil
analisa hinnga tampilan berubh menjadi seperti dibawah ini.
3.4.7 Simulate view
3.4.8 Result of simulation
Setelah
muncul tegangan pada inventor, kalkulasikan dengan perencanaan material yang
digunakan yaitu aluminium dengan yield
stress 276 Mpa diambil sepertiganya yaitu 92 Mpa. Sedangkan diinventor
tertulis 67.43 Mpa jadi hasil dari perencanaan memenuhi.
Untuk
perhitungan berat konstruksi pada pillar jib crane, dapat diketahui jika semua
bagian sudah di assembly kemudian
klik kanan pada bagian kiri inventor pilih iproperties tekan physical dan klik
update untuk mengetahui massa dari crane yang dibuat dan lihat pada kolom mass
tertulis angka 185.910 kg
3.4.8 Weight of Pillar Jib Crane (kg)
3.4.9 Deflection of Pillar Jib Crane
Hasil defleksi pada
perhitungan diperoleh hasil 0.721 mm sedangkan hasil defleksi pada inventor
yaitu 0.6977 mm. Jadi untuk hasil defleksi memenuhi karena tidak melebihi hasil
dari perhitungan.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan
dari perencanaan pembuatan pillar jib crane dengan SWL 500 kg dan berat
konstruksi 180 kg yaitu :
a.
Material yang digunakan yaitu aluminium dengan spesifikasi :
- Profil Girder
Material : Aluminium 6061 T6
Ultimate Strength (σu) : 310 Mpa :
310 N/mm²
Yield Strength (σy) : 270 Mpa : 270 N/mm²
Modulus of Elasticity : 68.9 Gpa :
68900 N/mm²
- Profil
Pillar
Material : Aluminium 6061 T6
Ultimate Strength (σu) : 310 Mpa :
310 N/mm²
Yield Strength (σy) : 270 Mpa : 270 N/mm²
Modulus of Elasticity : 68.9 Gpa :
68900 N/mm²
b.
Hasil tegangan pada perhitungan : 1/3 x 276 Mpa = 92 Mpa
Sedangkan hasil analisa
tegangan pada inventor yaitu : 67.43 Mpa.
c.
Berat konstruksi yang ditentukan adalah : 180 kg
Pada analisa berat
konstruksi : 185.910 kg.
d.
Perhitungan defleksi pillar jib crane diperoleh hasil : 0.721 mm
Hasil yang diperoleh
dari inventor adalah : 0.6977 mm
4.2 SARAN
a.
Bila dari hasil analisa melebihi perhitungan, untuk memperkecil tegangan pada
crane dapat dilakukan dengan cara memperbesar ketebalan pada bagian crane dan
sebaliknya bila hasil tegangan pada analisa kecil atau kurang dari perhitungan
maka untuk memperbesar yaitu dengan memperkecil ketebalan benda.
b.
Untuk simulasi pada software inventor pastikan semua sudah di constraint semua,
karena bila masih ada yang belum diconstraint saat assembly benda kerja tidak
dapat disimulasi.
c.
Dalam pemilihan material gunakan material yang sesui dengan kebutuhan, untuk
kapal yang tidak terlalu besar diharuskan menggunakan jenis crane yang
bermaterial ringan namun kuat.