Sharing is caring

Friday 13 March 2015

KEBETULAN

KEBETULAN

Pukul setengah tujuh lebihtiga menit,sekolah mulai ramai dipadati oleh siswa. Rena melangkah memasuki gerbang sekolah.
"Ren" teriak seseorang dari belakang. Rena menoleh karena suara itu tidak asing ditelinganya
"Kok tumben sih nggak telat?" sindiran Rena.
"Idih sewotnya." balas Seva.
"Bukannya seneng"Lanjutnya.
"Iya deh." Mereka pun tersenyum.
Tiba-tiba datng seorang cowok yang mendatangi mereka "maaf numpang tanaya" kata cowok itu dengan sopan.
Seva menjadi bingung sebab temannya itu bengong terus.
"Oh ya tanya apa?" seva mencoba menngalihkan suasana.
"Ruang T.U dimana ya?" Tanya cowok itu dengan gugup sebab dari tadi Rena memandangnya hingga tak berkedip.
"Kamu lurus aja, nanti di sebelah kanan ada tulisan 'Ruang T.U' nah itu yang kamu cari."jelas Seva panjang lebar.
" Oke makasih ya" Cowok keren itu pergi meninggalkannya.
Seva heran karena Rena masih bengong seperti tadi." Ren, Rena..."Seva memukul pundak Rena.
"Eh apa-apa" Rena gelagapan.
" Kamu kenapa sih?" tanya Seva penasaran. " Nggak". Jawab Rena singkat.
"Nggak???" Seva jadi bingung kuadrat.
"Nanti aja ya aku ceritain."

***
Bel istirahat berbunyi " Rena buruan ceritain" Seva tidak sabar.
"Ceritain??" Rena pura-pura lupa.
"Itu yang tadi pagi" Seva mulai sewot. "Oh itu." Rena menarik nafas.
"Cepetan"Seva semakin tidak sabar mendengarnya.
"Gini ceritanya semalem aku mimpi dan mimpi itu sama kayak kejadian tadi pagi." Papar Rena.
"Sama semua" Seva jadi tambah penasaran.
"Pokoknya semalam aku ketemu sama cowok , tempatnya sih gak jelas ehmm....tapi deket sama sebuah gerbang. Aku disana sama cowok." Rena mencoba mengingat-ingat.
"Lalu gimana" Seva jdi tidak sabar.
"Kita tidak ngomong apa-apa.. tapi.." Rena menarik nafas.
"Tapi?? Wajahnya mirip banget sama cowok tadi." Rena melamun.
"Hah...trus, trus..."
"Terus udah slese deh soalnya nyokap udah bangunin" Rena tersenyum.
"Jadi lo bengong karena itu" Seva memasang wajah yang serius.
Rena mengangguk.
"Aneh sih tapi sudahlah mimpi kan bunga tidur, tapi cowok itu keren juga lho." Seva tersenyum sendiri.

***
Kebingungan Rena menjadi kuadrat. Hari ini kedua kalinya mimpi Rena menjadi kenyataan. Sepulang sekolah Rena naik bus sebab ban mobil jemputannya kempes, kena kanker (Kantong Kering) lagi. Eh, dibus Rena ketemu cowok itu.Alhasil mereka kenalan namanya Zhafi. Pindahan dari Semarang karna bokapnya dapet kerja di Jakarta. Semua yang terjadi sama dengan mimpi Rena meski ngaak 100%.

***

Rena sedang berada di taman yang rindang dan sepi pengunjung, hanya ada orang yang sibuk dengan urusannya sendiri. Rena memutar kepalanya kekiri dan kekanan. Ia merasa asing ditempat itu. Tiba-tiba Zhafi muncul begitu saja disamping Rena. Rena terkejut, mulut Rena pun kaku. "Ren" Sapa Zhafi. Rena menoleh tapi tetap membisu.
"Aku ngrasa kita udah dekeet banget meski kenyataan kita baru kenalan kemaren." Zhafi berkata dan Rena hanya tersenyum.
"Aku mau cerita sesuatu." Rena baru bisa membuka mulutnya. 
" Ngomong aja." Zhafi tersenyum manis banget.
Kata demi kata keluar dari mulut Rena dengan mulus. Dia menceritakan semua yang dialaminya selama ini. Ya gitulah ceritanya. Rena mengakhiri ceritanya panjang dan lebar. Rena menundukkan kepalanya dan siap-siap menerima ejekan dan tawa dari Zhafi, tapi kenyataannya nggak muncul-muncul.
"Ren cinta itu kenyataan tak usah dipikirkan nikmati aja." Zhafi terdiam. "Aku suka kamu sejak awal kita ketemu."
Kriiiiing...kriing...kriiiiing...
Bunyi jam weker membuyarkan semua kisah itu. Rena mematikan jam wekernya dan duduk di tepi tempat tidur. Berharap mimpi kali ini menjadi kenyataan meski sebelumnya ia berharap sebaliknya.

***

Sekolah sudah usai. Ada rasa kecewa dibenak Rena "Ren..Rena." panggil seorang cewek. Rena menghentikan langkahnya. " Ada apa Mel?" tanya Rena.
"Ini buku kamu dari Zhafi." Kata Mella sambil memberikan sebuah buku.
"Zhafi minta maaf karna gak balikin langsung.Dia ada janji sama Vino." Jelas Mella.
"Makasih yaa..." Jawab Rena.
"Ren aku duluan ya udah dijemput."
"Oke deh.."Rena melambaikan tangannya.
Seperti biasanya Rena menunggu jemputan sambil duduk dibawah pohon mangga yang diberi tempat duduk dari beton. Rena membuka-buka buku yang baru diserahkan Mella. Siapa tau ada sesuatu. Deg.. Rena menemukan kertas biru yang dilipat menjadi dua. Rena membukanya dengan hati-hati takut isinya bom kali. Rena terperanjat saat membaca tulisan itu.
"Cinta itu kenyataan nggak usah dipikirkan nikmati aja," Dipojok kanan tertulis Zhafi.
Rena bener-bener terkejut plus seneng sampai-sampai mulutnya melongo.
"Apa ini kebetulan???"


*Selesai*  




No comments:

Post a Comment