PERANCANGAN
MESIN PENCETAK KRUPUK
Disusun
Oleh :
Lesty Nuri Fermila
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
tugas mata kuliah Tugas Perancangan 2 ini. Tidak sedikit kendala yang
menghadang penyusun dalam menyelesaikan tugasnya, namun berkat Rahmat dan
HidayahNya telah membimbing penyusun untuk terus berusaha menyelesaikan salah
satu mata kuliah di Jurusan Teknik Desain dan Manufaktur ini.
Mata kuliah ini merupakan persyaratan untuk menyelesaikan
studi tingkat Sains Terapan pada jurusan Teknik Desain Manufaktur Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.
Penyusun harus mengakui, laporan ini masih jauh dari
sempurna, semua karena keterbatasan waktu dan pengetahuan serta kemampuan
penyusun sebagai manusia biasa. Untuk itu penyusun mohon maaf atas semua
kekurangan dan kesalahan yang terjadi dalam penyusunan laporan dan Gambar Tugas
Perancangan 4 ini.
Namun penyusun
tetap berharap, sekecil apapun semoga tugas ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun secara pribadi dan semuanya pada umumnya.
Penulis
Daftar Isi
Halaman
Judul .............................................................................................................. i
Lembar
Penilaian.......................................................................................................... ii
Halaman
Pengesahan.................................................................................................... 1
Kata
Pengantar............................................................................................................. 2
Daftar
Isi...................................................................................................................... 3
BAB
I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang............................................................................................ 4
I.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 5
I.3 Batasan Masalah......................................................................................... 6
I.4 Tujuan dan Manfaat.................................................................................... 6
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Keunggulan Mesin.................................................................................... 7
II.2 Potensi Aplikasi......................................................................................... 7
II.3 Prinsip Kerja.............................................................................................. 8
BAB III
PERHITUNGAN
III.1 Desain mesin............................................................................................ 9
III.2 Spesifikasi Mesin................................................................................... 10
III.3 Perhitungan Manual............................................................................... 10
III.4 Perhitungan Dengan Menggunakan
Excel....................................... 15
BAB
IV PENUTUP
IV.1 Simpulan................................................................................................ 16
IV.2 Saran...................................................................................................... 16
Lampiran Gambar................................................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar
Belakang
Krupuk adalah makanan ringan yang terbuat
dari tepung tapioka dicampur dengan tepung pati, air, garam dan bumbu penyedap secukupnya
dengan perbandingan 50 kg tapioka
: 20 kg pati : 10 liter. Berhasil atau tidaknya dalam pembuatan krupuk ini
tergantung pada adonan bahan yang digunakan dan keadaan cuaca.
Dalam rangka
memudahkan para produsen krupuk dengan ini saya akan membuat rancang bangun
mesin pembuat cetakan krupuk dengan sistem screw horisontal dan conveyor. Kelebihan mesin ini dapat menggantikan
proses pembuatan cetakan yang selama ini dilakukan secara manual, kapasitas
produksi besar, membutuhkan waktu produksi singkat dan tenaga cukup satu orang.
Permasalahan pada pengrajin ini mengakibatkan proses produksi krupuk terhambat
dan tidak bisa mencapai target. Selama ini adonan krupuk banyak yang terbuang.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh pengrajin krupuk
adalah pada saat proses penekanan adonan dalam mesin cetak masih bersifat
tradisional yang mengandalkan tenaga manusia dengan cara pedal pada proses penekanan
adonan sehingga adonan banyak yang reject. Hal ini mengakibatkan bahan baku
yang dibutuhkan banyak dan jumlah produksinya terbatas,sehingga pengrajin
krupuk tidak dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu. Selain itu
krupuk yang dihasilkan kualitasnya rendah dari bentuk, ukuran, keretakan yang
pada akhirnya daya jual rendah.
Meningkatnya
jumlah penduduk dan taraf hidup masyarakat, memerlukan lebih banyak bahan
pangan untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan pokok
manusia. Berbagai jenis makanan baik makanan basah maupun makanan kering dalam
berbagai bentuk, warna dan cita rasa menjadi kebutuhan manusia.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh industri kecil
krupuk yang adalah pada saat
proses pencetakan adonan, masih bersifat manual yang mengandalkan tenaga
manusia sehingga antara adonan yang keluar dari arah vertikal dengan proses
cetak tidak imbang, banyak bahan adonan yang reject, waktu produksi lama, kapasitas produksi terbatas, produk kurang higienis, kualitas produk
rendah, ketebalan dan ukuran krupuk tidak sama (besar-kecil). Hal ini
mengakibatkan proses produksi terhambat, jumlah produksinya terbatas, sehingga
tidak dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu.
Kapasitas
produksi krupuk apabila dilakukan secara manual rata-rata mencapai 70 kg bahan
baku yang dapat menghasilkan 5.600 biji krupuk/hari. Apabila mengunakan mesin
screw horisontal, kapasitas produksi bisa mencapai 200 kg/jam atau 16
kwintal/hari bahan baku yang dapat
menghasilkan 128.000 biji krupuk/hari, sehingga kapasitas produksi dan
keuntungan yang diperoleh meningkat.
Mesin krupuk dengan
sistem screw horisontal yang digunakan untuk menekan adonan makanan untuk membentuk selendang
hingga homogen dan memotong menjadi potongan-potongan sesuai ukuran yang
dibutuhkan. Adapun ketebalan produk makanan dapat dilakukan dengan mengatur
jarak antar screw horisontal.
Sistem Screw horisontal adalah proses
penekanan adonan makanan yang menggunakan ke dalam barrel agar adonan keluar
melalui lubang cetakan. Screw ini dibuat dari bahan St 304 Stainless, agar
hiegienitas produk makanan terjamin.
Dengan
penerapan mesin pembuat cetakan krupuk ini dapat meningkatkan kapasitas
produksi dan efisiensi bahan baku sehingga keuntungan pengrajin krupuk
meningkat.
I.2 Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah yang dibahas dalam laporan tugas perancangan IV ini adalah :
1.
Bagaimana merencanakan dan merancang sebuah mesin
pencetak krupuk berkapasitas 128.000 biji/hari.
2.
Menghitung
konstruksi dari mesin pencetak krupuk.
3.
Bagaimana
hasil analisa elemen hingga dari perhitungan struktur mesin pencetak krupuk.
4.
Membuat gambar rencana umum dari mesin pencetak krupuk.
5.
Membuat gambar kerja dari mesin pencetak krupuk.
I.3 Batasan
Masalah
Batasan masalah yang dibahas dalam laporan tugas perancangan II ini adalah :
1.
Merencanakan mesin pencetak krupuk berkapasitas 128.000
biji/hari dengan daya mesin ½ HP.
2.
Bahan yang digunakan adalah baja konstruksi yang
memiliki σa= 400 N/mm2,
sf= 4 dan σb= 100 N/mm2.
3.
Menganalisa
elemen hingga dengan menggunakan software MSC. Patran2005r2.
4.
Gambar menggunakan standard ISO.
I.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat
laporan tugas perancangan II ini adalah
:
1.
Mampu merencanakan dan merancang mesin pencetak krupuk.
2. Mampu menghitung konstruksi dari mesin
pencetak krupuk.
3.
Mampu menganalisa dan membuat gambar kerja mesin
pencetak krupuk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Keunggulan Teknologi Mesin Krupuk
1. Kapasitas produksi besar (128.000 biji
krupuk/hari) sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan
meningkatnya keuntungan
2. Perawatan
mudan dan sederhana
3. Kualitas produk yang dihasilkan lebih baik
dengan bentuk dan ukuran sama, minimnya tingkat keretakan.
4. Pengoperasian
mudah
5.
Mesin ini bekerja dengan sistem penggerak motor listrik
sehingga tidak tergantung pada kekuatan tenaga manusia.
6. Bersifat multifungsi, karena dapat
digunakan untuk mencetak adonan untuk jenis produk makanan lain yang sejenis.
7. Umur teknis lama
8.
Penekanan adonan menggunakan screw posisi horisontal,
sehingga proses produksi cepat, tingkat homogenitasnya lebih tinggi dan
kualitas produk semakin meningkat.
II.2 Potensi Aplikasi
Mesin pembuat krupuk dengan sistem screw horisontal
yang dirancang bangun ini mampu melakukan proses pembuatan model krupuk dan
jenis makanan lain yang sejenis yang selama ini dilakukan secara manual. Mesin
krupuk ini mempunyai potensi aplikasi yang multifungsi, mengingat disamping
untuk membuat berbagai macam bentuk krupuk, mesin ini juga dapat digunakan
untuk membuat mie, bihun, rambak asoi, getuk, dengan cara mengganti cetakan saja.
Produk yang dihasilkan menggunakan mesin dengan sistem
screw horisontal ini mempunyai kualitas yang lebih bagus ditinjau dari bentuk,
ukuran, kepadatan bahan, kekenyalan, kadar air dan minimnya tingkat keretakan
produk. Mesin ini mampu meningkatkan kapasitas produksi karak mencapai 200 kg
/jam. Dengan mesin sistem screw horisontal ini, dapat memberdayakan industri
makanan dan meningkatkan harga jual produk sehingga keuntungan meningkat.
II.3 Prinsip
Kerja Mesin Krupuk Sistem Screw Horisontal
1.
Mesin dihidupkan dan dilakukan set up mesin
2.
Adonan
makanan dimasukkan dalam hopper (corong masuk).
Dalam pembuatan adonan ini, bahan baku berupa tepung tapioka sebanyak
50 kg dicampur dengan 20 kg tepung pati dan ditambahkan bumbu serata air
secukupnya. Apabila menghendaki krupuk yang berwarna, agar kelihatan menarik,
maka tambahkan pewarna secukupnya.
3.
Adonan tersebut selanjutnya diaduk di dalam hopper
menggunakan pengaduk dari bahan St 304 stainless hingga homogen.
4.
Adonan masuk ke dalam barrel, ditekan oleh screw
horisontal
5. Adonan akan turun melalui lubang-lubang
cetakan membentuk krupuk sesuai model yang diinginkan dengan cara mengganti
cetakan.
6.
Krupuk yang dihasilkan akan melewati conveyor.
7.
Sisa-sisa adonan yang menempel pada krupuk akan
dipotong dengan pisau potong diujung conveyor.
8. Selanjutnya krupuk yang dihasilkan
diproses lebih lanjut yaitu pengukusan, penirisan, penjemuran, sangrai,
digoreng, dan dikemas.
BAB III
PERHITUNGAN
III.1 Desain
Mesin Pencetak Krupuk
Gb.1 General
Arrangement Mesin Pencetak Krupuk
|
Desain gambar mesin krupuk terdiri dari beberapa
komponen utama dan komponen pendukung yaitu :
1.
Reducer
2.
Rangka Utama
3.
Motor Listrik
4.
Penutup Rantai
5.
Rangka Mesin
6.
Hopper
7.
Screw
8.
Pengaduk ganda
9. Conveyor
10. Pulley + belt
11. Pemotong
12. Bearing
13. Inverter
III.2 Spesifikasi
Mesin Pencetak Krupuk
·
Type :
Mesin Pencetak Krupuk
·
Kapasitas : 128.000 biji/hari
·
Penggerak motor : ½ HP
·
Daya Conveyor : ½ HP
·
Dimensi :
1.375 x 500 x 940
·
Listrik :
500 Watt
·
Sistem : Screw dan
Transmisi
III.3 Perhitungan Manual Mesin
1)
Perhitungan Konstruksi Mesin
Estimasi
Beban :
Bagian-Bagian
Mesin
|
Berat
|
|
Hopper
|
2.5
|
kg
|
Reducer
|
30.5
|
kg
|
Tabung Silinder
|
4.15
|
kg
|
Screw Conveyor
|
12
|
kg
|
Poros
|
1
|
kg
|
Plat atas meja
|
41
|
kg
|
Penyangga2
|
20
|
kg
|
Berat adonan/ masukan
|
5
|
kg
|
Total
|
116.15
|
kg
|
10% beban tambahan
|
11.615
|
kg
|
Jumlah
|
127.765
|
kg
|
Pembulatan
|
130
|
kg
|
2. Perhitungan Profil
3. Kapasitas adonan
m = 50 kg
t = 3600 s
Q = m/t
= 50/3600
= 0.013889 kg/s
4. Perhitungan kopling
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan yang diuraikan pada laporan tugas
perancangan ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam melakukan perancangan hal pertama yang harus dilakukan
adalah menentukan ukuran-ukuran utama dari mesin yang akan dirancang.
2. Melakukan perhitungan pada bagian-bagian yang akan dirancang.
Menentukan jenis material yang akan digunakan karena akan sangat
berpengaruh terhadap perhitungan
tersebut. Pilihlah material yang ada dipasaran
dan sesuai dengan Standart Nasional Indonesia untuk mempermudah dalam
perancangan crane tersebut. Perhitungan tersebut harus sesuai dengan standart
yang telah ditentukan agar memiliki faktor keamanan. Untuk komponen-komponen
yang sederhana, sebaiknya menggunakan produk yang sudah ada dipasaran karena
akan mempermudah dalam proses perancangan.
3. Gambar kerja yang dibuat harus sesuai dengan standart yang telah
ditentukan, yaitu ISO. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan
dalam pembacaan gambar kerja yang telah dibuat.
IV.2 Saran
Dalam melakukan perancangan, yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah mencari data atau informasi yang dibutuhkan sebagai pembanding
dalam melakukan perancangan, misalnya adalah gambar desain, jenis material yang
digunakan, prinsip kerja, komponen yang akan dirancang, standart-standart yang
digunakan, dan lain-lain.
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment